Dinasti Di Asia Timur

Rabu, 20 November 2013

Di Cina, sejumlah dinasti didirikan dan diruntuhkan silih berganti. Setelah keruntuhan Dinasti Jin (265-420), kekaisaran Cina pecah menjadi banyak negara (304-469). Kerajaan tersebut saling bertikai, namun setelah usaha penyatuan hampir berhasil, muncul dua kekuatan besar yang mengklaim diri sebagai penerus tahta kekaisaran Cina. Periode tersebut dikenal sebagai
masa Dinasti Utara dan Selatan (420-589). Negara-negara tersebut bersatu di bawah Dinasti Sui pada tahun 581. Dinasti tersebut tidak bertahan lama dan digantikan oleh Dinasti Tang (618). Di bawah pengaruh dinasti ini, kekaisaran Cina mengalami zaman kejayaannya dalam bidang seni, sains, dan teknologi. Kejayaan militer di Basin Tarim menyebabkan Jalur Sutera terbuka sehingga Cina dapat melakukan perdagangan dengan Asia Tengah, bahkan hingga ke Barat. Dinasti ini membawa Cina memasuki zaman keemasan kedua. Ibukotanya, Chang'an (kini disebut Xi'an) merupakan kota terbesar di dunia pada masa itu.
Di sebelah timur Cina, tepatnya Korea dan Jepang, terjadi perkembangan sistem pemerintahan dan tata negara. Pada masa Dinasti Tang berkuasa di Cina, Jepang masih diperintah oleh kaisar dari Dinasti Yamato. Kepulauan Jepang sendiri terbagi menjadi beberapa provinsi. Selama zaman Asuka (538-710 M), provinsi Yamato berkembang menjadi negara dengan pemerintahan terpusat.Agama Buddha mulai masuk, dan ada upaya untuk mengadopsi beberapa unsur kebudayaan Cina dan agama Khonghucu. Zaman Nara (abad ke-8) ditandai oleh munculnya negara Jepang yang berdaulat dan seringkali diungkapkan sebagai zaman keemasan. Selama periode ini, pemerintah imperial ambil bagian dalam kantor pemerintahan, kuil, pembangunan jalan, dan sistem irigasi. Pada Zaman Heian (794-1185) terjadi puncak kekuasaan imperial, diikuti dengan kebangkitan klan-klan militer sebagai permulaan feodalisme di Jepang.
Pada abad ke-7, masa-masa berakhirnya Zaman Tiga Kerajaan (Goguryeo, Baekje dan Silla) terjadi di Semenanjung Korea. Silla menaklukkan Baekje pada tahun 660, lalu Goguryeo pada tahun 668, menandai permulaan Zaman Negara Utara-Selatan, dengan Kerajaan Silla Bersatu di selatan, dan Balhae (penerus kekuasaan kerajaan Goguryeo) di utara. Sekitar tahun 900-an, terjadi perpecahan di Korea yang mengakibatkan munculnya kekuatan yang saling bersaing; periode tersebut dikenal sebagai Zaman Tiga Kerajaan Akhir, dengan kemenangan Goguryeo (yang kemudian disebut Hugoguryeo, dan akhirnya berganti nama menjadi Goryeo), yang menyatukan kerajaan-kerajaan di Semenanjung Korea pada tahun 936.

Sekitar abad ke-10, Dinasti Tang di Cina mengalami kemunduran karena pemberontakan di wilayah selatan. Akhirnya wilayah kekaisaran Cina terpecah menjadi lima dinasti dan sepuluh negara yang saling bertikai (907-960). Pada tahun 907, di Cina Utara berdiri Dinasti Liao yang didirikan oleh bangsa Khitan dari kawasan Mongolia kini. Sementara itu perang saudara di selatan diakhiri dengan berdirinya Dinasti Song (960). Pada masa Dinasti Song, terjadi kemajuan teknologi dalam peperangan, yaitu pengembangan bubuk mesiu yang berujung pada penciptaan senjata api, seperti senapan, meriam, dan pelontar api. Saat Dinasti Song sedang berkembang, Dinasti Liao tergantikan oleh Dinasti Jin (1115) yang didirikan bangsa Jurchen dari daerah utara.

Dimulai dari tahun 1185, terhitung sejak permulaan Zaman Kamakura (berdasarkan nama Keshogunan Kamakura yang berkuasa pada zaman tersebut), Jepang mengalami periode feodalisme. Wilayah Jepang terbagi-bagi menjadi sejumlah region yang dikuasai oleh penguasa regional (daimyo) dan panglima perang (shogun) dari kalangan klan bangsawan yang mendapat perhatian kaisar Jepang. Garis keturunan kaisar dari dinasti terawal masih berlanjut, namun tidak memberi pengaruh banyak dan hanya sebagai simbol kepala pemerintahan saja. Pada masa ini terjadi pertikaian antara klan-klan besar, seperti Minamoto dan Taira. Setelah konflik internal selama beberapa dasawarsa, bangsa Jepang—demikian pula Cina dan Korea—dikejutkan oleh serbuan barbar dari Asia Tengah: bangsa Mongol.
Pada abad ke-13, bangsa Mongol melancarkan serbuan ke Asia Timur. Dinasti Jin dan Song tidak mampu mematahkan serbuan mereka. Dua dinasti tersebut runtuh dan menjadi Dinasti Yuan (1271), dikuasai oleh orang Mongol dan menjadi bagian dari Kekaisaran Mongolia. Bangsa Korea—yang pada saat itu dipimpin Dinasti Gojoseon—diperangi dalam serangkaian pertempuran antara tahun 1231 sampai 1251; pertempuran dimenangkan pihak Mongol sehingga Gojoseon menjadi salah satu vasal Kekaisaran Mongolia. Dari Korea, bangsa Mongol menyeberang ke Jepang pada tahun 1274 dan 1281. Akan tetapi invasi tersebut gagal karena armada mereka tenggelam. Setelah kejayaan Kekaisaran Mongolia berakhir, negara vasalnya melepaskan diri.
Pada tahun 1392, Dinasti Goryeo digantikan oleh Dinasti Joseon, yang akan menguasai Semenanjung Korea selama kurang lebih 500 tahun. Pada dekade yang sama, pemerintahan Dinasti Yuan di Cina digulingkan oleh rakyat dan digantikan dengan pemerintahan Dinasti Ming (1368-1644) oleh orang Han. Di bawah Dinasti Ming, sekali lagi Cina berada dalam masa kejayaannya. Dinasti ini berdiri dari tahun 1368 dan berakhir pada tahun 1644.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar